FILSAFAT KEHIDUPAN
A.
PENDAHULUAN
Perdamaian
adalah impian semua orang, tidak hanya anak kecil, remaja, dan orang dewasa,
namun orang tua dan lansiapun menginginkan hal ini. Dalam kehidupan ini tidak
ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan dalam hidup akan terasa
bahagia ketika kita merasa damai, menjalaninya tanpa merasa terbebani.
Damai
tidak bisa diartikan hanya sebatas keadaan tenang setelah perang, damai pula
tidak sebatas bebas dari masalah, tetapi damai adalah keadaan dimana kita bisa
merasa senang, nyaman, dan bahagia. Tidak merasa terbebani terhadap apa yang
sedang dialaminya.
Hidup
hanyalah hidup. Hidup ya seperti ini, ada susah, sedih, senang, dan bahagia.
Hidup akan terasa sempurna ketika bersama keluarga. Sangat berbeda sekali
antara hidup dengan keluarga sendiri dan hidup dengan orang lain ( hidup dalam
kehidupan orang lain). Ketika kita hidup dengan keluarga sendiri, kita akan
mendapatkan hak kita sepenuhnya, berbeda saat kita hidup dalam kehidupan orang
lain, hal ini membatasi kita untuk mendapatkan hak-hak tersebut.
B.
ARGUMEN
Hidup
dalam kehidupan orang lain tidaklah senyaman ketika kita hidup dengan keluarga
kita sendiri.
Sudah
diketahui bahwa keluarga adalah sumber dari segala macam sumber. Dimana kita bisa
mendapatkan kebahagiaan yang utuh dan harmonisnya keluarga kita. Keluarga juga
merupakan sumber motivasi, inspirasi dan komunikasi yang tak kenal batas serta
kita bisa mendapatkan kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Hidup
dalam kehidupan orang lain itu sangat relative dan tidak stabil seperti halnya
ketika hidup dengan keluarga sendiri. Memang, terkadang kita mendapatkan
kenyamanan, kedamaian bahkan kebhagiaan, tetapi semua itu cepat berlalu, hal
ini wajar, karena kita tidak termasuk dalam anggota keluarga tersebut. Kita
harus selalu bisa bawa diri agar kita bisa nyaman dan benar di mata mereka.
Hidup
terasa lebih nyaman dan damai ketika bersama keluarga. Kebahagiaan ini tiada
batasnya, seperti halnya pepatah mengatakan “ kasih ibu sepanjang jalan “. Kita
semua tahu bahwa jalan itu tiada ujungnya, dari hal ini dapat kita simpulkan
bahwa kasih sayang seorang ibu itu tiada batasnya. Ketika kita melakukan kesalahan,
mereka pasti menegur kita, itu tanda kalau keluarga selalu membawa kita ke
dalam kebenaran yang akan berujung pada kedamaian dan kebahagiaan. Ketika kita
melakukan kesalahan yang kesekian kalinya, mereka tetap tidak bosan untuk
menegur kita, disaat kita membutuhkan bantuan, mereka pasti ada, walaupun hanya
dengan bantuan doa, tetapi hal ini bisa membuat kita merasa aman, damai dan
senamg. Mereka tidak pernah merasa bosan untuk membantu kita.
Lain
halnya ketika kita hidup dalam kehidupan orang lain, semua itu ada batasannya
dan sangat berpotensi terhadap munculnya sakit hati. Ketika kita membutuhkan
bantuan, memang terkadang mereka ada, tetapi ketika mereka sedang dalam posisi
yang tegang, banyak masalah dan tidak fit, maka ini akan menjadi santapan utama
bagi mereka, mereka mengungkit-ungkit dengan apa yang telah mereka berikan
untuk kita, apa yang telah mereka lekukan terhadap kita, dan jasa apa yang
telah mereka berikan pada kita. Begitu
juga ketika ketika kita sudah melakukan banyak perbuatan baik kepada mereka,
akan tetapi kita pernah melakukan sekali
saja kesalahan, maka perbuatan baik yang pernah kita lakukan seolah hilang
sirna tanpa meninggalkan bekas apapun.
Hidup
dalam kehidupan sendiri itu bagaikan dunia ini milik kita, milik keluarga kita.
Yang mana tidak ada seorangpun yang bisa mengusik kebahagiaan ini. Bersama
keluarga kita bisa tertawa sepuasnya, bisa bercanda dan bermain bersama
keluarga tanpa ada rasa sungkan.apalagi kalau semua keluarga sudah berkumpul,
yang ada hanyalah kebahagiaan yang tiada tara.
Berbeda
ketika kita sudah pisah denagn keluarga dan hidup bersama orang lain. Rasanya
ingin selalu pulang walaupun hanya sekejap saja. Rasa ingin pulang ini karena
ingin melihat dan bersama keluarga, rasanya itu bikin tentram di hati. Memang sering kita merasa bahagia dengan
kehidupan baru, tetapi lama kelamaan juga bosan. Ketika bosan, yang diingat
hanyalah kenangan bersama keluarga.
Jadi,
senyaman apapun ketika hidup dalam kehidupan orang lain itu tidak senyaman
ketika kita bersama keluarga sendiri. Maka dari itu marilah kita nikmati
saat-saat bersama keluarga.
C.
KESIMPULAN
Hidup
dalam kehidupan orang lain itu tidak nyaman. Memang ada kalanya merasa senang,
akan tetapi hal ini hanya sementara. Berbeda dengan hidup dalam keluarga
sendiri, hidup ini akan terasa damai selamanya. Jadi, nikmatilah hidup bersama
keluarga yang kamu sayangi sebelum kamu berpisah dengan mereka. Karena keluarga
adalah segala-galanya.
Maka dari itu, marilah kita nikmati
masa-masa bersama keluarga. Hal ini tidak pernah membosankan. Hidup akan terasa
lengkap dan bermakna ketika kita bersama orang-orang yang kita sayangi yaitu
keluarga kita. Sayangilah mereka yang lebih muda darimu, dan hormatilah mereka
yang lebih tua darimu. Maka kamu akan merasakan indahnya hidup ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.